Sensasi sejuk minuman soda memang menggiurkan untuk diteguk kapan pun. Minuman berkalori dan bergula tinggi ini menjadi kegemaran banyak orang. Sayangnya, dibalik nikmatnya soda telah diklaim memiliki pengaruh pada kegemukan dan berbagai risiko kesehatan lain. Itu belum ditambah dengan risiko kesehatan yang masih tersembunyi. Dikutip dari RodaleNews, ada tiga hal yang perlu diwaspadai dari soda.
-
Tanpa disadari, berbagai organ dalam tubuh Anda secara perlahan akan tertumpuk oleh lemak. Hal tersebut ditemukan oleh peneliti Denmark dalam studinya. Para relawan dibagi per kelompok dan diminta minum soda dengan kadar pemanis 50 persen dan gula fruktosa 50 persen, susu dengan kalori sama dengan soda, soda biasa, dan air selama enam bulan. Hasilnya, peminum cola reguler mengalami kenaikan lemak di hati sebesar 123-142 persen, lemak tulang 117-221 persen, dan terjadi peningkatan lemak trigliserida darah serta lemak lain sebesar 30 persen. Sementara itu, peminum soda biasa meningkat kolesterolnya 11 persen.
-
Sebagian produk soda mengandung bahan kimia tahan api yang beracun (toxic flame retardants). Bahan ini sengaja dimasukkan untuk menjaga agar rasa soda tidak berubah. Masalahnya, konsumsi rutin bahan tersebut bisa mengganggu kerja saraf dan hilangnya ingatan di otak.
-
Tanpa disadari, peminum soda menjadi kelinci percobaan. Beberapa produk soda mengandung pemanis fruktosa yang berasal dari jagung melalui rekayasa genetik. Nah, biasanya efek jangka panjang bagi tubuh dari rekayasa genetik tanaman ini belum diketahui. Produsen baru mengetahuinya setelah melakukan analisa kesehatan dari konsumen loyal yang sekian tahun menjadi pelanggan produk sodanya. Jadi, konsumen pun sekaligus menjadi objek penelitian dari pengembangan rekayasa genetik itu.